Bukit Raya Masih Tak Jauh Berbeda

2013

2015

Bukit Raya masih tak jauh berbeda dengan kondisi 2013 lalu, tak ada pembangunan masif terlihat dari hasil jepretan tamu-tamu Warung Kelapa Empat sepanjang perjalanan menuju Bukit Raya pada 24 April – 4 Mei 2015 dari Pontianak-Nanga Pinoh baru-baru ini. Yang membuat perjalanan berbeda hanya biaya transportasi yang naik. Ini diduga karena salah satu faktornya  adalah BBM yang turun naik. Selain itu sambutan penyedia jasa transportasi yang semakin ekstrem dalam memainkan harga, prinsip mencari untung masih dipegang kuat ketimbang untuk mendapatkan untung terus. Hal ini terbukti dari perbedaan biaya carter saat perjalanan pergi dan pulang yang berbeda.

Berdasarkan data yang terlihat dari buku kunjungan di Resort Rantau Malam, kunjungan ke TNBBBR di tahun 2015 sudah ada tiga kali kunjungan para pendaki yang masuk ke belantara Kalimantan dari rentang waktu Januari – April. Peningkatan jumlah kunjungan yang luar biasa karena promosi seven summit Indonesia yang terus digalakkan oleh pendaki Indonesia untuk mengisi daftar sebagai seven summiter of Indonesia dengan salah satu gunung yang harus disambangi Bukit Raya 2.278 m dpl sebagai gunung tertinggi di dataran Pulau Kalimantan Indonesia. Jika dikaitkan, bisa jadi kunjungan yang naik inilah yang benar-benar dimanfaatkan oleh penyedia transportasi air khususnya dari Serawai – Jelundung – Rantau Malam dalam memberikan pelayanan. Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan sebelum tahun 2013, sangat beruntung sekali dapat menemui pengunjung yang mengunjungi TNBB-BR dengan tujuan pendakian Bukit Raya dalam setahun, bahkan bisa tidak ada sama sekali. Kunjungan yang terjadi hanya sering dilakukan oleh masyarakat di Desa Rantau Malam untuk memanfaatkan hasil alam daerah asal mereka untuk kebutuhan hidup sehari-hari.


Kunjungan tahun 2015 di buku tamu Resort Rantau Malam
Selain dari Kalimantan Barat akses menuju Bukit Raya 2.278 m dpl atau Puncak Kakam oleh sebutan masyarakat setempat dapat pula dilakukan dari Kalimantan Tengah. Jika dibandingkan dari jejak dan benda yang ditinggalkan di Puncak Kakam intensitas pengunjung dari jalur Kalimantan Barat masih kalah sering daripada melalui Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Ini dapat dilihat dari bekas jalur pendakian yang lebih tampak jelas, kemudian didukung pula oleh benda-benda yang ditinggalkan di puncak berupa plang nama penanda puncak, coretan di plang, stiker dan perabotan upacara adat. Posisi puncak yang berada di Kalimantan Tengah secara administratif ternyata lebih dekat jika dilihat dari lama waktu pendakiannya, hanya menempuh waktu 4 hari 3 malam dari desa terakhir menurut keterangan salah satu sumber yang sudah kesana melalui jalur Kalimantan Tengah.

Berminat mendaki bersama, dari Kalimantan Barat atau dari Kalimantan Tengah bahkan lintas provinsi silahkan kunjungi Warung Kelapa Empat dan hubungi 0856 5081 557. 




Foto: Wan Azman

Previous
Next Post »
0 Komentar