Lepas dari kemiskinan bukan hal mudah bagi bangsa Indonesia,
kemiskinan dibungkus dengan kemewahan yang selalu jadi tonjolan. Padahal dibalik
tonjolan itu ada rasa sakit dan memar menahun dikehidupan masyarakat Indonesia.
Lihatlah jauh-jauh, lihat perbatasan yang serba terbatas. Lihatlah pesisir,
yang membuat nyengir jika dilewati. Cermin negara ada pada tepiannya, inilah
bangsa dengan sumber daya alam berlimpah dan bersumber daya manusia yang sangat
banyak namun hampir semua tak bersumber daya.
Di perkampungan yang jauh dari kehidupan kota, sangat
beruntung NKRI masih jiwa raga mereka yang mendiaminya. Dibalik jiwa raga yang
hanya untuk NKRI, ada harapan kesejahteraan yang diinginkan. Tak perlu hanya diperhatikan,
tapi harus dipedulikan. Bagaimana tidak, ketika pendapatan hanya mampu menghasilkan beras hasil panen padi sendiri,
tak ada lauk pauk yang menemasi si nasi. Sehingga agar ada rasa dalam
menyantapnya, air gula campur nasi bisa jadi makanan utama siang atau malam. Akan
sedikit mewah ketika pendapatan berlebih dengan kopi campur nasi.
Curhatku untuk INDONESIA
0 Komentar